HiBerita.com , Jakarta - Akan berlakunya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) secara ketat di DKI Jakarta disikapi beragam. Sebagian orang malah mengadakan kumpul-kumpul 'perpisahan' di weekend terakhir ini.
Sudah pasti, risiko penularan virus Corona COVID-19 akan lebih besar dalam acara kumpul-kumpul. Apalagi tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti jaga jarak dan menggunakan masker.
Sungguhpun begitu, banyak juga yang tanpa merasa 'berdosa' memamerkannya di media sosial. Padahal menurut psikolog, posting foto kumpul-kumpul akan mempengaruhi kejiwaan orang yang melihatnya sehingga mendorong untuk ikut-ikutan.
"Orang abai bisa jadi karena bosan dan merasa terkekang," kata psikolog sekaligus konselor Nuzulia Rahma Tristinarum, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/9/2020).
Jika ada teman di lingkaran pergaulan yang demikian, Rahma menyarankan untuk menegur dengan cara yang baik dan sopan. Namun ia menyadari, tidak semua orang bisa menerima teguran sekalipun dengan cara halus. Untuk itu, ada cara lain yang bisa dilakukan.
"Kita bisa melakukan cara lain dengan membuat komunikasi dan 'iklan' pada postingan-postingan media sosial kita tentang: pentingnya tetap pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, stay at home, keluar rumah hanya jika mendesak, dan lain lain. Intinya saling mengedukasi melalui postingan media sosial," saran Rahma.