Makan Banyak Tapi Tetap Tidak Gemuk ? Ini Alasannya


HiBerita.com , Berbagai upaya sudah kamu lakukan untuk menambah berat badan, tapi tubuhmu tetap saja kurus. Padahal kamu menginginkan tubuh yang sehat dan ideal. Hal ini bisa saja membuatmu jadi was-was karena khawatir akan penyebabnya. Apalagi banyak yang bilang tubuh kurus identik dengan kurang gizi. Menurunkan berat badan mungkin sedikit lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan mempertahankan berat badan. Tapi kok ada ya orang yang makan banyak tapi tidak pernah gemuk?


Seperti yang dilansir dari Live Science, Profesor Ilmu Gizi dan Makanan dari University of Rhode Island, Kathleen Melanson, mengatakan penyebab dari hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, dan nutrisi.


Menurutnya hal ini juga bisa terjadi karena persepsi, banyak orang yang makan banyak, tapi sebenarnya mereka makan tidak lebih banyak dari orang kebanyakan.


Selain itu, aktivitas fisik yang dilakukan juga membuat perbedaan berat badan menjadi sangat jelas. Misalnya saja ada orang yang gelisah dan ia punya kecenderungan mondar-mandir atau ada orang tipe yang sangat aktif secara fisik.


Menurut penelitian ada beberapa orang secara genetik selalu ingin menggerakkan tubuhnya. Nah, gerakan ekstra tersebut yang membuat metabolisme meningkat dan energi banyak terbakar sehingga membuat mereka tetap memiliki berat badan ideal meski banyak makan karena.


Perlu untuk diketahui bahwa di tubuh kita terdapat mitokondria yakni sejenis hormon yang merangsang orang untuk bergerak. Semakin banyak mitokondria maka akan semakin banyak pula kalori yang terbakar.


beberapa alasan mengapa seseorang tidak bisa gemuk meskipun makan banyak:

1. Gen


Diperkirakan antara 60 hingga 70 persen berat badan kita ditentukan oleh gen menurut Michael Cowley, direktur Institut Obesitas dan Diabetes Monash University. Namun, para ilmuwan telah mengidentifikasi kurang dari seperlima gen yang terlibat.


Faktor lingkungan seperti seberapa banyak kita makan dan jumlah aktivitas fisik yang kita lakukan menentukan sekitar 30 hingga 40 persen dari berat badan kita.


Berat badan adalah produk dari gen dan seberapa banyak seseorang makan dan berolahraga. Bagi sebagian besar orang yang bertubuh kurus karena gen, ini adalah berat 'normal' begitu mereka berhenti tumbuh.


Beberapa orang kurus cukup beruntung untuk memiliki satu set gen yang memastikan mereka tetap langsing meskipun sedikit beraktivitas dan banyak makan. Namun, hal tersebut tetap saja merugikan untuk beberapa hal.


2. Set point


Menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 dalam International Journal of Obesity Supplements otak dan tubuh manusia memiliki "tingkat pertahanan" atau "set point" berat badan, yang berusaha dipertahankan oleh sistem saraf setiap individu.


Teorinya adalah meskipun sebagian besar individu dewasa akan mengalami beberapa fluktuasi berat badan melalui kehidupan dewasa, mereka akan secara konsisten tetap dengan "set point" meskipun diet, faktor lingkungan, dan faktor genetik semuanya dapat memengaruhi "set point" seseorang hingga taraf tertentu.


3. Bekerja


Orang-orang yang bekerja dapat mempertahankan berat badan mereka meskipun makan banyak karena tubuh mereka membutuhkan lebih banyak kalori dan juga membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.


Orang yang bekerja dan atlet biasanya memiliki lebih banyak massa otot daripada individu yang tidak bekerja, dan massa otot membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada lemak tubuh. Massa otot juga lebih padat daripada lemak, begitu kecil tetapi orang yang bekerja akan tampak lebih ramping.



4. Tingkat metabolisme


Faktor lain yang memengaruhi berat badan adalah tingkat metabolisme basal, atau BMR (Basal Metabolic Rate) atau dikenal sebagai jumlah kalori yang dibakar tubuh dalam keadaan istirahat setiap hari.


Jika kalian memiliki tingkat metabolisme yang tinggi, kalian mungkin bisa makan lebih banyak daripada yang lain dan berat badan tidak akan bertambah. Gen hanyalah salah satu variabel yang mempengaruhi BMR. Yang lainnya termasuk usia, tinggi badan, berat badan, tingkat aktivitas fisik dan persentase massa otot.


Leave a Comment